Suatu ketika Google, raksasa search
engine, membeli Android inc, yang dipimpin Andy Rubin. Setelah dibeli,
Google mengangkat Andy Rubin sebagai Vice President of Engineering
urusan android, google menyadari, Andy Rubin yang berkutat di android
adalah orang yang paling mengerti tentang android, orang ini tetap
harus memimpin. (Bandingkan dengan kisah Steve Jobs di Apple inc, dia
yang membuat apple, dia memberi rohnya, saat membesarkan Apple, eh dia
bisa disingkirkan dari Apple sampai harus membuat Next computer, dan
akhirnya kembali ke Apple menghasilkan kejayaan)
Saat itu
digelar meeting, untuk mendengarkan visi dan misi dari Android yang
dibawakan oleh Andy Rubin. Hadir disana adalah VP Engineering google,
Vic Gundotra. Ketika meeting baru mulai dan Andy siap memaparkan apa
itu android, Vic langsung menyela dengan skeptis, dengan pertanyaan:
"Andy, apa dunia ini benar masih butuh mobile operating system lain?"
Usaha google adalah di mesin pencari dan iklan, dan mesin pencari google
sudah
ada disetiap smartphone. Saat itu di dunia sudah ada banyak operating
system, ada Windows Mobile, ada Blackberry, ada Symbian , dan ada
rajanya smartphone, Apple dengan iPhone or iOS nya, belum lagi
operating system kecil lain. Dan Andy menjelaskan demikian, ada 2 point
utama kenapa android harus dibuat.
Point pertama.
Saat
ini kita sedang kritis, dan butuh sebuah operating system yang free
dan terbuka (open source) supaya setiap developer bisa bebas
berinovasi di setiap level di dalamnya. Dengan cara ini para pembuat
handset atau vendor bisa membuat handset sesuai keinginannya, boleh
layar 2", 3" atau 4". Boleh pakai keyboard, boleh tidak., boleh ada
kamera depan atau tidak.. Dan nanti semua operator bisa ikut bergabung
bersama sesuai kemampuan mereka, boleh 2G, 3G, 4G, LTE, Wimax, boleh
CDMA boleh GSM dll.
Akhirnya nanti adalah konsumen yang
diuntungkan, mereka bisa menentukan sendiri handset smartphone android
mana yang terbaik menurut mereka, sesuai kebutuhan, kemampuan dan
operator yang menjadi pilihan mereka.
Dan begitulah dasar dari
android yang ada sekarang, dalam usia masuk 2 tahun, android ada di
berbagai merk, ada yg murah , ada yang mahal, ada yg layar 2 inch, 3" ,
4" bahkan 5" dan 7", ada yang kecepatan prosesornya 300Mhz, ada yang
1Ghz, dan ada yang lebih dari itu , ada yang berkeyboard,
ada yang berlayar sentuh kapasitif, resistif, berkamera depan, berkamera
3MP, 5MP, 8MP dll, juga dengan berbagai dukungan operator berbeda-beda, android fit di dalamnya.
Point
ke 2. Andy menambahkan point ke 2. Karena kini google adalah raksasa
IT, google punya kemampuan. Kalau google diam saja, maka dunia akan
menghadapi Draconian Future --(draconian future mengacu kepada jaman
Yunani ketika seorang bernama Draco menjadi pengatur hukum disana,
dimana pelanggaran kecil saja mendapat hukuman yang berat)--- masa
depan yang "sulit" dimana nanti di depan hanya
akan ada:
1 Orang
1 Perusahaan
1 Operating System
dan
1 Operator saja yang bisa jadi pilihan konsumen. That's the future we
don't want. (dan sekarang yg baca bertanya-tanya siapa yang dimaksud
oleh Andy Rubin sebagai 1 penguasa? , kuncinya adalah tahun 1984 :-))
Pembicaraan ditutup dengan kata2 ini:
Jadi jika kita adalah orang yang
percaya akan:
Keterbukaan,
percaya akan
Pilihan
dan percaya akan Inovasi yang bisa dilakukan semua orang Selamat
datang di Android! Semangat ini yang membawa Android terus berevolusi
sampai sekarang, maka dalam 1,5 tahun kehadiran android, sudah
dipercaya oleh:
59 Operator
48 Negara
21 OEM
100 ribu aplikasi
200ribu android baru diaktivasi setiap hari.
Data sekarang sepertinya jauh lebih banyak, data ini kira2 ada di bulan Juni-Juli 2010.
Sekarang,
pada hari ini 21 Oktober 2010, android genap berumur 2 tahun. Dalam
umur yang sangat muda, kita merasakah euforia nya merangsek semua
aspek, silahkan buka semua grafik yang ada tentang android, semua
menyatakan gerakan yang menaik, setiap hari berita-berita gadgets
diisi oleh android, setiap beberapa hari android model baru di
launching. Semua aspek , semua level konsumen hampir bisa menggunakan
android sebagai pilihannya, mau yang murah dikepala 1 juta ada, mau
yang tercanggih dan cepat ada, mau yang level mid ada, mau cdma, mau
gsm, mau yang bisa hsdpa, mau yang 4G, semua ada.
Sebuah gerakan
keterbukaan dan gratis (open source dan free) , membuat pandangan
tentang sesuatu yang gratis biasanya tidak bagus, dijungkir balikkan.
Lihat aplikasi2 dari google yang gratis tanpa harus bayar, we can say
itu adalah aplikasi2 terbaik dibanding yang harus berbayar sekalipun.
Lihat mereka yang cepat tanggap dan langsung berani menaiki perahu
keterbukaan ini, misalnya Motorola, ketika diambang keterpurukan
ketika tidak mampu bersaing dengan merk2 lain dalam hal inovasi,
langsung menanjak bahkan memperoleh anugerah best smartphone 2009, dan
sekarang adalah merk yang sangat berinovasi dengan android nya di
banyak level. Dengan berani boss Motorola berkata :"kedepan motorola
hanya akan membuat smartphone android :-) " Lihat HTC, sama2 langsung
berani percaya kepada google dan menjadi partner terbaik, sekarang
namanya bersinar di dunia sebagai pembuat smartphone kelas atas dan
membukukan keuntungan naik 60% dalam setahun.
Samsung melakukan
gebrakan, mengusung android dan langsung berani fight dengan sang
raksasa iPhone, sekarang SGS terjual jutaan dalam waktu singkat, ada
di banyak negara, dengan variasi type dan diusung operator kelas atas.
Nokia , terlena dengan keberhasilannya yang panjang, lupa dan lambat
berinovasi, sekarang sulit mengejar 2 raksasa , android dan iPhone.
Hanya bisa mengejek ketika ditanya kenapa tidak ikut segera masuk ke
kapal android, " hanya seperti anak kecil yang kencing dalam celana
waktu musim dingin, untuk merasakan kehangatan sesaat" begitu kira2
komentar CEO Nokia, dan kini proyek meego nya masih harus berjuang
keras membuktikan diri untuk bersaing dengan raksasa android dan iphone
yang terus berlari berkejaran, setelah langkahnya membuat segala
macam OVI untuk menyaingi rival penggerusnya BlackBerry kandas.
Blackberry menyadari, dia sangat hebat di sosialita dan server, tapi
untuk menggapai level emas smartphone terbaik masih harus digapai
lebih keras, ketika usahanya berevolusi di blackberry OS 6 , BB Torch
masih dianggap belum selevel duo raksasa. Ini seperti dalam sekolah
SMA, biasanya ada seorang murid yang menjadi idola, ganteng, ramah
tamah, banyak teman dan disukai banyak orang juga terkenal disekolah.
Tapi nanti yang namanya ada dihalaman khusus di buku tahunan, dan
terpajang namanya di dinding hall of fame sekolah adalah bukan yang
terganteng dan banyak teman, tapi selalu : lulusan terbaik. Dan calon
lulusan terbaik itu adalah android dan iPhone. Itulah fakta yang
berbicara dalam 2 tahun ini, tentang keterbukaan, pilihan dan inovasi.
Dan sekarang dipuncak pertarungan hanya ada 2 raksasa, android dan
iPhone. (entahlah windows phone 7 akan jadi raksasa yg lain atau tetap
akan ada 2 raksasa)
Mari saya bercerita sedikit tentang
pengalaman saya dengan android, mengapa saya tergila2 dengan nya. Dulu
tahun 2009 saya pernah bercerita tentang why i left blackberry and
move on to android, ketika saya memutuskan berganti "kendaraan" dari
bb ke android, padahal saat itu BB sedang ada di puncak, dan android
baru nongol sebagai handset model ke 2 yang ada di pasaran. Sekarang
sudah ada 100 bahkan lebih model handset android.
Saat itu android belum sehebat sekarang, sama seperti saya mengenang ketika
pertama
mencoba iPhone 2G, saat itu iPhone juga belum sehebat sekarang. Akhir
tahun 2009 google mengumumkan merelease the Nexus One, lompatan
android pertama dengan spek tinggi yang melampaui spek iPhone 3Gs
sekalipun, membuat oom Steve Jobs ngambek dengan mengatakan " kita
tidak masuk ke bisnis mesin pencari, kenapa sekarang google masuk
bersaing ke bisnis kita di smartphone!" ( I Love Steve Jobs, kisah
hidupnya, visinya, speechnya luar biasa dan saya mengamini dia memang
pantas menjadi icon yang membawa perubahaan besar bagi teknologi
dunia).
Saya pernah bercerita juga tentang ini (di ketika google
bermain cantik) bahwa ternyata dugaan oom Steve salah, google
bermaksud lain ketika membuat Nexus One, dan hasilnya nyata, google
hanya mendorong lebih jauh vendor2 lain untuk mengayuh lebih cepat,
makanya dalam tahun 2010 ini perkembangan smartphone menjadi luar biasa
cepat, speed tinggi, layar makin cantik, user interface makih hebat
dll
Baru keluar yang terhebat, sebentar kemudian ada
yang lebih hebat. Beberapa orang mengatakan : cape, baru beli yg
terbaik rasanya sudah ada yang lebih baik lagi. Apple fanboy
mengatakan, lebih baik apple, inovasinya jelas, setahun sekali, beli
sekarang , tahun depan baru ganti lagi:-)
Android fanboy mengatakan, we want more! Let's release the new one with more power, more innovation now! Jangan tunda2 :-)
Sekitar
bulan januari-februari lalu saya menjadi (kemungkinan) angkatan
pertama yang memiliki nexus one, sekarang usianya menuju 1 tahun,
betapa dalam perjalanan memilikinya saya menyaksikan perkembangan yang
cepat. Juni 2010, kita mencoba OS android baru yang namanya Froyo
2.2, dan speed tiba2 naik menjadi 2,5 x lebih cepat. Entah sudah
berapa puluh macam custom rom saya coba, hasil pengembangan otak2 encer
dari luar dan dalam negeri yang menjukkan bakat talentanya. Entah
sudah berapa ribu aplikasi saya coba dalam waktu yang singkat. Saya
ingat ketika anak saya minta handphone nya diganti dari sebuah windows
mobile yg berantakan ketika jatuh dari motor. Dia memilih iPhone, dan
semenjak itu menjadi apple fanboy, cita2 nya 1, menabung untuk
membeli iPhone terbaru dan sebuah Mac.
Dalam waktu
singkat dia sudah jago ngehack iPhone, terampil jailbreak, sehingga
memudahkan pekerjaan saya, pulang tinggal kasih iPhone customer ke
tangan dia, besok bangun sudah selesai di jailbreak dan diisi aplikasi
sampai penuh:-)
Waktu dia iseng nyoba2 nexus saya dia
berkata: tidak sebagus dan selancar iPhone, saya iyakan. Saya senang
isengi dia ketika ada satu aplikasi menarik, saya perlihatkan, dan
besoknya dia berkutat akan cari lawannya di iPhone. Ini proses belajar
buat dia dan saya untuk melihat lebih terbuka kemajuan dua raksasa.
Keluhannya tentang iPhone kadang hanya masalah menjadi berat ketika
terlalu banyak di hack, mendahului masanya bikin iPhone bisa
multitasking, bisa dikelompokkan dll, dan kadang dia harus mulai dari
awal lagi ketika akhirnya iPhone nya ngehang berkepanjangan. Dan lama2
dia mengeluh menantikan iPhone 4 yg tidak nongol2 , kata dia bosan
mau diapain lagi iPhone yang sekarang :-) Saya jadi mengerti kenapa Oom
Steve sebel dengan jailbreakers, it makes iPhone tidak menunjukkan
karisma flawlesly nya lagi.
Disatu sisi saya melihat apple
fanboys yang jago jailbreak rindu yang namanya inovasi segera,
menambahkan apa yang dirasa kurang disana, yang kalau ditunggu harap2
cemas apakah akan dimasukkan dalam edisi iPhone berikutnya tahun
depan. Oom Steve Jobs adalah orang yang perfectionist, jangan berharap
akan masuk ranah wimax atau LTE, sebelum wimax dan LTE menjadi umum
dan terlihat jalan baik. (saat iphone 2g keluar, dunia lagi test
koneksi 3G)
Android berbeda, dia menurut saya seperti Star Trek,
" to boldly go where no one has gone before..." makanya segera ada
HTC Evo 4, samsung epic dan ada desire Z.
One day saya pulang
bawa iPhone 4, anak saya begitu senang, langsung dia test, segala macam
dia install termasuk film2 hasil convert nya. Ketika duduk bersama
saya bilang ayo kita lihat siapa lebih snappy sekarang, pertama kita
coba scroll, betapa kaget dia melihat, dulu sama iPhone 3G aja kalah
snappy itu nexus, sekarang nexus yang sama bisa lebih snappy dari
iPhone 4:-)
Dia tidak percaya , dibilangnya saya ganti sama
handset android baru, setelah mencoba sendiri dia percaya itu nexus
saya yang lama. Besoknya dia mengembalikan iPhone 4 nya, saya tanya
kenapa, dia bilang dia tidak tertarik lagi, hanya mendapat gambar yang
lebih bagus saja tidak ada yg bisa dioprek lebih jauh... tidak jauh
beda sama iPhone nya yang lama. (saya rasa dia mengoprek terlalu jauh,
sehingga apa yang ada sekarang di iPhone4 dulu sudah dirasakannya
walau tidak sehebat pengalaman aslinya)
Pada
cerita diatas saya bukan meledek iPhone jelek, nope sama sekali tidak,
iPhone 4 sangat bagus. Beberapa kali saya tergoda untuk memakainya,
tapi user experience nya belum nempel buat saya, seperti baju yang
keren, tapi tidak membuat saya merasa nyaman.
Caranya mengolah
email, notification, dan ketergantungan yang tidak henti kepada iTunes
not fit for me walau aplikasi2 nya luar biasa hebat. Butuh 1 tahun
dari iPhone 2G ke 3G untuk menikmati forwarding sms, dan copy paste,
butuh 1 tahun untuk ke 3Gs untuk bisa punya kompas dan autofokus
camera, dan butuh 1 tahun lagi untuk bisa multitasking di iPhone 4.
Setiap
bulan semenjak memakai Nexus, saya mengalami seolah2 selalu memiliki
handset baru, dulu bisanya hanya ini, sekarang bisa itu, dulu speed
saya hanya segini, sekarang saya bisa melewati barriernya:-) Menurut
saya ini adalah hasil dari keterbukaan dan inovasi setiap level yang
boleh dilakukan semua orang. Saya sekarang sangat nyaman dengan Nexus
one yang sangat cepat dan snappy, dan sudah tidak sabar menantikan
inovasi di Gingerbread, android 3.0!
Keterbukaan bukan disukai
semua orang, seperti baru saja Oom Steve dalam wawancara dengan
macworld menyinggung masalah fragmentasi di android dan masalah
keterbukaan android dibanding dengan ketertutupan apple.
Oom SJ
menyinggung masalah android market, akan ada market dari bestbuy,
dari amazon, dari verizon , vodafone dan dari google sendiri, (belum
lagi market2 lokal) , dikatakan ini akan membuat developer bingung.
(setiap cerita oom steve selalu bawa developers, bahwa apple adalah
yang terbaik yang mengayomi developers, disatu sisi ini menunjukkan
pengakuan bahwa iphone menjadi hebat karena inovasi dan dukungan
developer? :-))
Sebelumnya masalah ini pernah dibawa menjadi
pertanyaan ke google, why google membiarkan ada "toko" aplikasi lain
selain android market? Tidakkah membuat google rugi?
Pertama
google bercerita , bahwa komitmen mereka terhadap keterbukaan (open
source) jelas, bolehnya dibuat toko aplikasi lain sah sah saja, ini
dianggap memperkaya keterbukaan tersebut, developer boleh memilih mana
yang fit buat mereka, sama dengan cerita diatas konsumen android
boleh pilih type android mana dan operator mana yang dianggap paling
fit buat mereka. Google tidak berbisnis jualan aplikasi, Oom Steve iya
di appsore nya.
Tidak ada kerugian buat google ada toko
aplikasi yg hasil penjualannya tidak masuk ke kas google, karena itu
bukan core bisnis google, core bisnis google di iklan :-) Dengan
banyaknya android, sekarang pertumbuhan hit iklan di android naik 5x
lipat. Ini seperti memberi petani lahan gratis, ujung2 nya menang
pilkada :-)
Kalau ada appstore lain di iphone tentu ini
mengurangi pendapatan oom Steve secara signifikan, karena jualan lagu
dan aplikasi disana sumbangan buat apple sangat-sangat besar. Kalau
saya jadi Oom Steve, memang itu langkah logis paling cengli, harus
bisa monopoli:-)
Masalah opensource android
bukan hanya diuji di toko aplikasi, beberapa handset android keluar
dengan mesin pencari bukan google, melainkan Bing dari microsoft atau
Yahoo search.
Google diminta komentarnya, menurut pandangan
orang2 itu memang kurang ajar, sudah jelas2 android punya google dan
anda ganti mesin pencarinya dengan yg lain. Google dengan tenang hanya
menjawab, "kalau kami melarang mesin pencari lain, bukankah itu
mencederai semangat open source?" Makanya dengan free anda bisa mencari
aplikasi pencari lain di market android, diantaranya Bing dan Yahoo
search... :-) but kita2 tahu siapa yang bisa diandalkan. (kalau waktu
itu gosip iPhone baru akan memakai Bing sebagai mesin pencari
pengganti google menjadi kenyataan, bagaimana rasanya memiliki sebuah
iPhone? I thing you'll miss something big :-)
Di
android ada banyak aplikasi untuk sebuah browser, xscope, dolphine
HD, Opera, Fennec (firefox), skyfire dll... apa yang menurut kita
lebih nyaman atau lebih baik silahkan dipakai bersama chrome lite
bawaan android bahkan menggantikannya.
Butuh berapa generasi iPhone sampai opera dijinkan ada sebagai pendamping safari browser?
Fragmentasi
diangkat besar2 oleh Oom Steve kemarin itu, sebagai masalah besar di
android, salah satu contohnya bahwa butuh 100 lebih macam aplikasi
Tweet deck (oom SJ keseleo menyebutnya TwitterDeck) untuk fit di 244
macam handset android (sekarang kita tahu ada 244 macam handset
android, how fast, juni lalu di Google IO baru around 60-80 macam).
Tapi ternyata besoknya dijawab oleh boss TweetDeck bahwa hanya ada 2
orang yang ngurusin aplikasi tweetdeck untuk android, menunjukkan
fragmentasi hanya masalah kecil. Fragmentasi saya lihat terjadi kalau
vendor lambat mengikuti arus, misal sony ericsson yang dari awal bikin
handset di bulan Juni x10, dilanjutkan x10 mini, mini pro, dan sampai
sekarang yang terbaru x8 tetap pakai donut 1.6 didalamnya, maka akan
mengalami aplikasi2 baru tidak bisa jalan di handsetnya ketika
developer membuatnya untuk OS yang lebih maju.
Kemungkinan dengan ini google mengajari ayo maju-maju, kalau nanti tidak inovasi kamu dilibas yang lain.
Jadi
ketika mau ikut keberhasilan didalam perahu android, selain
menghasilkan handset yang layak jual, vendor juga harus ikut mendayung,
kalau tidak tertinggal dan dilupakan. Benar ada masalah fragmentasi di
android, tapi no big deals seperti diceritakan diatas. Apakah masalah
ini tidak ada di iPhone? Dengan rajinnya sekarang iPhone berperang
dengan lock jailbreak, setiap beberapa saat ada upgrade, 4.0, 4.01.
4.02, 4.1 dan mau 4.2 . Kalau kita rajin mendownloadnya bayangkan berapa
giga habis untuk OS ini, karena iphone OS nya sudah menyentuh 500-600
Mega:-)
Dan tidak semua aplikasi yang tadinya jalan di OS yang satu akan jalan di OS mendatang :-)
Oom
Steve , senang dengan angka2, penjualan iPhone sekian juta,
mengalahkan RIM dll (walau kemudian dibantah oleh RIM juga), jangan
suka tergiur dengan angka2. Look at Nokia, terlalu asik dengan angka2
penjualannya sampai lupa berinovasi, dan a little too late sekarang
untuk mengejar perahu iPhone dan android yg asik ngebut. Walau tahun
2012 symbian akan tetap nomer 1 dalam hal jumlah, tapi tidak lagi ada
gengsi memakainya.