Rabu, November 20, 2013

Misteri Kota Uwentira

Pernah dengar tentang Kampung atau Kota Uwentira? Klo belum saya berikan sedikit infonya. Kampung Uwentira, atau Ngata Uventira (ngata=kampung) seperti yang tertulis di Tugu-nya, letaknya berada di track Kebun Kopi, di jalan Trans Sulawesi Tengah, antara Kota palu dan Toboli.
Apa yang menarik dari kampung tersebut adalah dalam peta administratif Propinsi Sulteng, tak ada Kampung, Desa atau Kecamatan dengan nama Uwentira. Loh, Koq bisa? Iya, Kampung Uwentira adalah sebuah tempat yang penuh dengan cerita misteri dan dipercaya sebagai pintu masuk ke sebuah Kota di dimensi lain yang dibangun oleh mahluk “bukan manusia”.
Seperti berbagai tempat misteri lainnya, cerita tentang Kampung Uwentira hanya akan berupa urban legend, mitos atau cerita penduduk lokal yang sulit dibuktikan kebenarannya.
kampung uwentira
kampung uwentira (gambar diambil disini)
Okay, mari kita mulai. Beberapa orang percaya bahwa Kampung Uwentira adalah sebuah Kota “tak nampak” dengan peradaban yang jauh lebih maju dari kota manapun di Indonesia. Penghuninya dipercaya adalah bangsa Jin, yang hanya bisa dilihat oleh orang yang memiliki kekuatan supranatural.
Di tempat itu, dulu ada sebuah Jembatan peninggalan Belanda, berdesain kuno dengan atap di atasnya. Jadi, bila lewat di jembatan tersebut, akan seperti memasuki sebuah terowongan. Nah, konon, ada beberapa kendaraan yang pernah melintas di jembatan itu, yang terlihat masuk ke terowongan (jembatan) namun setelah itu tak keluar lagi. Bagi yang  percaya, mobil dan penumpangnya tersebut diyakini memasuki portal menuju Kota Uwentira.
Makanya, bagi yang melintas di jembatan tersebut, disarankan untuk mengucap permisi dengan cara membunyikan klakson 3 kali.

Adalagi cerita tentang beberapa orang yang berhasil masuk ke Kota Uwentira, (namun entah bagaimana, diizinkan keluar kembali dari kota tersebut), bahwa Kota Uwentira adalah sebuah kota yang sangat indah, dengan peradaban yang sangat maju. Layaknya sebuah kota besar dengan gedung – gedung tinggi berasitektur modern dan hampir semuanya berwarna kuning emas.
Pernah dengar tentang Kota Atlantis yang hilang, seperti itulah kira2 gambaran tentang Kota Uwentira. Bagi beberapa orang, tempat di dekat jembatan itu sering digunakan untuk menyepi meminta nomor Togel.
Konon, penduduk di kota tersebut, sesekali keluar dan berinteraksi dengan penduduk lokal, misalnya ke Pasar di Kota palu atau daerah lain di sekitarnya. Dari cerita penduduk lokal, beberapa orang yang dipercaya sebagai penduduk Uwentira, kadang menampakkan diri dengan pakaian serba kuning dengan kendaraan mobil yang juga warnanya kuning. Ciri khas mereka adalah tak ada belahan di tengah antara hidung dan bibirnya.
penampakan orbs di tugu kampung uwentira
penampakan orbs di tugu kampung uwentira
Selain Tugu berwarna kuning, di dekat jembatan itu juga ada sebuah rumah2an kecil yang juga di-cat berwarna kuning. Rumah2an itu dijadikan sebagai tempat meletakkan sesajen, berupa duit, rokok atau pun minuman gelasan yang harganya seribu rupiah.
Ada yang menarik ketika memberanikan diri untuk singgah berfoto di tugu Ngata Uventira, ketika melintas pada malam hari sekitar 21.00 wita. Pertama, penampakan orbs (yang di dunia supranatural dipercaya sebagai penampakan hantu), sangat banyak tertangkap kamera digital ketika saya berfose di dekat tugu Uwentira.

penampakan api rokok menyala di uwentira
Yang kedua, ketika berdiri dekat rumah2an tempat meletakkan sesajen untuk berfoto, terlihat ada sebatang rokok yang masih menyala, seperti baru saja diletakkan disitu. Padahal, 15 menit sebelum waktu pengambilan gambar, saya dan 2 orang teman lainnya, sangat yakin bahwa tak ada orang di sana selain kami.
Namun, kami tak mau berlama2 berdiri di sana, untuk menyentuh atau menyelidiki kejadian tersebut. Aura mistis dan bau kemenyan membuat kami bersegera kembali ke mobil, melanjutkan perjalanan ke Kota Palu.
Masih banyak cerita tentang Kampung Uwentira, yang menjadi urban legend di penduduk lokal di Kota Palu dan sekitarnya. Tapi, untuk menghindari tulisan ini menjadi kisah imajinatif “rekayasa” seperti tayangan2 horor reality show di TV (yang tiba2 saja ada yang kesurupan dan lalu bercerita), saya cukupkan kisahnya sampai disini saja.
Bagi yang penasaran, bisa datang sendiri ke Kampung Uwentira di Sulawesi Tengah.
The Emperor : Tour de Sulteng