Mavrodi Mondial Moneybox 2.0 | 20 March 2015 |
Mavrodi Mondial Moneybox ( MMM ) 2.0
Pernah mendengar nama Mavrodi Mondial Moneybox ?. Mungkin anda agak awam dengan nama tersebut. Tapi bagaimana jika saya menyebutkan nama MMM ?. Ya pasti anda sudah pernah mendengarnya.
MMM merupakan sebuah sistem Financial Social Community yang dibuat oleh seorang pakar matematika asal Rusia bernama Sergey Pantelevich Mavrodi (SPM) pada tahun 1994. Sistem ini masuk ke Indonesia pada 2012 dengan peningkatan jumlah member yang sangat signifikan per tahunnya. Dengan Reward yang diberikan oleh MMM sebesar 30% dari bantuan yang anda berikan pada member lain (dalam bahasa MMM dikenal dengan nama PH), maka banyak dari masyarakat Indonesia menjadikan MMM ini sebagai side job. Dalam waktu 30 hari setelah member melakukan PH maka dia berhak meminta bantuan (dalam bahasa MMM dikenal dengan nama GH) sebesar bantuan yang diberikan plus Reward 30%. Reward 30% sebulan inilah yang dijadikan senjata bagi masyarakat yang tidak suka dengan MMM untuk menghancurkan kepercayaan partisipan (nama member MMM) terhadap sistem MMM yang sudah dibangun sedemikian amannya.
Saya adalah salah satu partisipan dari MMM yang ikut merasakan dinamika kehidupan dari MMM ini. Pada awal tahun 2014, semua berjalan baik di Indonesia. Banyak partisipan-partisipan baru yang memberikan bantuan (PH) dan banyak juga yang meminta bantuan (GH) dimana mereka yang melakukan GH juga akan kembali menjadi partisipan yang melakukan GH. Namun semua mulai kacau saat banyaknya pemberitaan negatif tentang MMM. Hal tersebut merupakan salah satu alasan sistem MMM stuck, selain ada alasan internal (seperti yang saya dapatkan dari sumber internal yang bisa dipercaya) bahwa ada admin pusat yang bermain-main didalamnya. Saat itu para partisipan yang sebelumnya percaya dengan sistem MMM, banyak yang panik dan khawatir dengan banyaknya pemberitaan negatif yang muncul di media massa maupun media elektronik. Bayangkan bahwa dalam suatu waktu banyak sekali partisipan yang melakukan GH dalam jumlah besar ?. Bank nasional yang paling sehat sekalipun akan kolaps saat 90% dari nasabahnya mengambil semua dana mereka dalam waktu yang bersamaan. Itulah (menurut saya) yang membuat sistem MMM langsung stuck dan tidak bisa berjalan seperti biasanya. Semua partisipan lebih khawatir lagi saat permintaan GH mereka lama diproses oleh sistem. Mereka kemudian akan melakukan proses words of mouth ke para calon partisipan yang ingin melakukan PH dengan kata-kata yang mencitrakan terjadi kekacauan di sistem MMM dan MMM akan bangkrut dalam hitungan hari.
Namun seperti kata pepatah lama, “Badai Pasti Akan Berlalu”. Ya pada akhir 2014, Sergey Pantelevich Mavrodi selaku seorang idealis yang memberikan pemikiran tentang “Kebebasan Finansial Untuk Semua Orang”, mulai melakukan start up sistem MMM 2.0 ini. Maksud saya 2.0 ini adalah bahwa terjadi banyak pembaharuan dari beberapa kekurangan, baik sistem algoritma maupun sistem kepercayaan publik kepada MMM. Saya jujur cukup salut dengan kegigihan Sergey Pantelevich Mavrodi untuk menjadikan semua orang berhak mendapatkan penghidupan yang layak dan kebebasan finansial yang menjadi cita-cita MMM. Adapun beberapa pembaruan pada MMM 2.0 antara lain adalah :
1. Semua dana dari partisipan yang lama ( saya sebut MMM 1.0 ) bisa kembali cair. Perhitungannya adalah “dana yang bisa cair adalah 30% dari bantuan baru yang masuk dari partisipan”.
2. Untuk membangun kepercayaan publik bahwa MMM merupakan Financial Social Community yang sehat dan cukup bertanggung jawab, MMM membangun kantor pusat di Indonesia, tepatnya di Surabaya.
3. MMM juga menjaga kepercayaan publik dengan cara memberikan seminar reguler setiap minggunya di daerah yang berganti-ganti.
4. MMM juga melakukan tindakan promosi secara elektronik yaitu dengan beriklan di TV Swasta dalam beberapa bulan ke depan.
5. MMM juga melakukan kegiatan promosi pada media cetak, seperti di Jawa Pos, dan beberapa koran nasional.
6. MMM juga mempunyai Hotline Number untuk layanan keluhan ataupun kritik dari publik.
7. Dan masih banyak lagi.
Hal ini dilakukan oleh MMM Indonesia agar para partisipan bisa percaya dengan sistem Financial Social Community yang diterapkan oleh MMM. Karena selama partisipan dan sistem MMM masih ada kepercayaan yang cukup kuat maka sistem MMM juga akan berjalan dengan normal.
Menurut saya tidak ada yang salah dengan MMM. Saya sekarang juga kembali menjadi partisipan aktif dari MMM. Tapi mohon diingat pesan dari Sergey Pantelevich Mavrodi, bahwa yang kita gunakan untuk melakukan PH di MMM adalah FREE MONEY. Ya, dalam bahasa keseharian kita adalah Uang Nganggur.
Pasti setiap usaha ada resikonya. Begitu juga dengan MMM. Namun jika kita mengikuti prosedur dan anjuran dari MMM, maka saya yakin semua pasti akan baik-baik saja.
Selamat buat MMM yang telah menunjukkan kegigihannya dalam rangka membuktikan bahwa Kebebasan Finansial Adalah Hak Semua Manusia.
Pernah mendengar nama Mavrodi Mondial Moneybox ?. Mungkin anda agak awam dengan nama tersebut. Tapi bagaimana jika saya menyebutkan nama MMM ?. Ya pasti anda sudah pernah mendengarnya.
MMM merupakan sebuah sistem Financial Social Community yang dibuat oleh seorang pakar matematika asal Rusia bernama Sergey Pantelevich Mavrodi (SPM) pada tahun 1994. Sistem ini masuk ke Indonesia pada 2012 dengan peningkatan jumlah member yang sangat signifikan per tahunnya. Dengan Reward yang diberikan oleh MMM sebesar 30% dari bantuan yang anda berikan pada member lain (dalam bahasa MMM dikenal dengan nama PH), maka banyak dari masyarakat Indonesia menjadikan MMM ini sebagai side job. Dalam waktu 30 hari setelah member melakukan PH maka dia berhak meminta bantuan (dalam bahasa MMM dikenal dengan nama GH) sebesar bantuan yang diberikan plus Reward 30%. Reward 30% sebulan inilah yang dijadikan senjata bagi masyarakat yang tidak suka dengan MMM untuk menghancurkan kepercayaan partisipan (nama member MMM) terhadap sistem MMM yang sudah dibangun sedemikian amannya.
Saya adalah salah satu partisipan dari MMM yang ikut merasakan dinamika kehidupan dari MMM ini. Pada awal tahun 2014, semua berjalan baik di Indonesia. Banyak partisipan-partisipan baru yang memberikan bantuan (PH) dan banyak juga yang meminta bantuan (GH) dimana mereka yang melakukan GH juga akan kembali menjadi partisipan yang melakukan GH. Namun semua mulai kacau saat banyaknya pemberitaan negatif tentang MMM. Hal tersebut merupakan salah satu alasan sistem MMM stuck, selain ada alasan internal (seperti yang saya dapatkan dari sumber internal yang bisa dipercaya) bahwa ada admin pusat yang bermain-main didalamnya. Saat itu para partisipan yang sebelumnya percaya dengan sistem MMM, banyak yang panik dan khawatir dengan banyaknya pemberitaan negatif yang muncul di media massa maupun media elektronik. Bayangkan bahwa dalam suatu waktu banyak sekali partisipan yang melakukan GH dalam jumlah besar ?. Bank nasional yang paling sehat sekalipun akan kolaps saat 90% dari nasabahnya mengambil semua dana mereka dalam waktu yang bersamaan. Itulah (menurut saya) yang membuat sistem MMM langsung stuck dan tidak bisa berjalan seperti biasanya. Semua partisipan lebih khawatir lagi saat permintaan GH mereka lama diproses oleh sistem. Mereka kemudian akan melakukan proses words of mouth ke para calon partisipan yang ingin melakukan PH dengan kata-kata yang mencitrakan terjadi kekacauan di sistem MMM dan MMM akan bangkrut dalam hitungan hari.
Namun seperti kata pepatah lama, “Badai Pasti Akan Berlalu”. Ya pada akhir 2014, Sergey Pantelevich Mavrodi selaku seorang idealis yang memberikan pemikiran tentang “Kebebasan Finansial Untuk Semua Orang”, mulai melakukan start up sistem MMM 2.0 ini. Maksud saya 2.0 ini adalah bahwa terjadi banyak pembaharuan dari beberapa kekurangan, baik sistem algoritma maupun sistem kepercayaan publik kepada MMM. Saya jujur cukup salut dengan kegigihan Sergey Pantelevich Mavrodi untuk menjadikan semua orang berhak mendapatkan penghidupan yang layak dan kebebasan finansial yang menjadi cita-cita MMM. Adapun beberapa pembaruan pada MMM 2.0 antara lain adalah :
1. Semua dana dari partisipan yang lama ( saya sebut MMM 1.0 ) bisa kembali cair. Perhitungannya adalah “dana yang bisa cair adalah 30% dari bantuan baru yang masuk dari partisipan”.
2. Untuk membangun kepercayaan publik bahwa MMM merupakan Financial Social Community yang sehat dan cukup bertanggung jawab, MMM membangun kantor pusat di Indonesia, tepatnya di Surabaya.
3. MMM juga menjaga kepercayaan publik dengan cara memberikan seminar reguler setiap minggunya di daerah yang berganti-ganti.
4. MMM juga melakukan tindakan promosi secara elektronik yaitu dengan beriklan di TV Swasta dalam beberapa bulan ke depan.
5. MMM juga melakukan kegiatan promosi pada media cetak, seperti di Jawa Pos, dan beberapa koran nasional.
6. MMM juga mempunyai Hotline Number untuk layanan keluhan ataupun kritik dari publik.
7. Dan masih banyak lagi.
Hal ini dilakukan oleh MMM Indonesia agar para partisipan bisa percaya dengan sistem Financial Social Community yang diterapkan oleh MMM. Karena selama partisipan dan sistem MMM masih ada kepercayaan yang cukup kuat maka sistem MMM juga akan berjalan dengan normal.
Menurut saya tidak ada yang salah dengan MMM. Saya sekarang juga kembali menjadi partisipan aktif dari MMM. Tapi mohon diingat pesan dari Sergey Pantelevich Mavrodi, bahwa yang kita gunakan untuk melakukan PH di MMM adalah FREE MONEY. Ya, dalam bahasa keseharian kita adalah Uang Nganggur.
Pasti setiap usaha ada resikonya. Begitu juga dengan MMM. Namun jika kita mengikuti prosedur dan anjuran dari MMM, maka saya yakin semua pasti akan baik-baik saja.
Selamat buat MMM yang telah menunjukkan kegigihannya dalam rangka membuktikan bahwa Kebebasan Finansial Adalah Hak Semua Manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar